Suatu hari saya mendapati rekan Saya curhat ke Saya. Dia sedang bertengkar kecil dengan istrinya karena hal sangat sepele yaitu rencana membeli lemari pakaian untuk anaknya.
Si istri mendapati lemari pakaian anaknya sudah rusak dan dia hendak membeli lemari pakaian yang baru di dekat rumahnya. Setelah beberapa hari si istri melihat lemari sambil menjemput anaknya sekolah, dia memilih sebuah lemari pakaian yang dirasanya cocok dengan harga 2,5 juta. Sebelum membeli dia bercerita kepada suaminya dan sang suami ternyata punya pendapat lain. Sehari setelah si Suami mendengar cerita sang istri, dia lalu mencari referensi kepada rekan-rekannya. Dan banyak yang menyarankan dia untuk pergi ke sebuah tempat yang dikatakan disana lebih murah. Tempatnya di daerah pinggiran Jakarta. Dia ceritakanlah hasil referensi ini kepada istrinya dan Sang istri meng-iyakan. Weekend itu, mereka berangkat kesana dan setelah melihat tempat yang direferensikan, memang harganya lebih murah yaitu 2,25 juta saja. Namun Si istri bilang ke suaminya bahwa hari itu mereka baru saja rugi karena walaupun murah namun capenya luar biasa. Karena capeknya itulah pertengkaran terjadi.
Saya mendapati cerita ini dan Saya menasihatkan mereka dimana sebenarnya ada alasan yang bisa dianalogikan sebagai berikut:
- Sewaktu si Istri mendapati harga lemari 2,4 juta, sebenarnya pengeluaran dia lebih dari 2,4 juta dimana uang transpot mencari lemari juga harus diperhitungkan. Namun hal ini tidak diperhitungkan karena si Istri menyelipkan aktifitas ini atas pengeluaran lainnya jadi boleh dibilang tidak ada ongkos.
- Sewaktu mereka membeli lemari dengan harga yang lebih murah, mereka memang bertujuan untuk mencari lemari pada ahir minggu itu. Nah dengan ini maka harga lemari mereka sebesar 2,25 juta harus ditambah dengan pengeluaran weekend itu dimana jika saja bensin satu hari sebesar 50 ribu dan uang makan mereka siang itu 100 ribu, maka sebenarnya harga lemari tersebut sama dengan yang dekat rumahnya. Dan yang lebih luar biasa, karena faktor jarak, maka biasanya ongkos antarnya akan lebih mahal dan juga belum lagi risiko jarak tempuh yang jauh membuat kemungkinan rusak barang yang akan dibeli. Boleh jadi malah harga awal murah, namun kalau ditotal malah lebih mahal. Belum lagi tenaga yang dikeluarkan jika dikonversi ke harga.... waaaaaaw.
Jadi saran saya, jelilah dalam mengatur pengeluaran dan jangan hanya berpatokan kepada harga yang lebih murah. Pikirkan semua segi untuk mempertimbangkan sebuah harga. Jadi mana yang terbaik bagi Anda? Kita bisa diskusikan secara langsung melalui email direct. Apabila ada ide lain atau pendapat membangun, just post your comment atau email saja ke henry.januar@gmail.com. Berani berpendapat pada ulasan ini??? Selalu ada jalan dan menyenangkan belajar keuangan apabila kita tahu Tips dan Tricknya... It’s a Fun-nancial Tips and Trick. Have A good Day.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar