Beberapa waktu yang lalu saat saya sedang menebus obat di apotik, saya heran mendapati seorang petugas keamanan yang datang ke apotik itu. Dia langsung mendatangi counternya ngobrol sebentar dan petugas apotik itu lalu membuka lemari obat serta mengambil beberapa jenis obat. Obat tersebut lalu diserahkan ke Petugas itu dan tanpa bayar, petugas itu langsung keluar apotik.
Saya heran.... Berarti petugas keamanan itu menurut saya saat itu menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan sesuatu seperti pungli. Yahhh... Saya pun saat itu hanya mengurut dada Saya. Setelah obat saya selesai, Saya lalu bergegas ke kendaraan Saya untuk pulang. Saya mampir sebentar di Mini Market dekat rumah Saya. Sayapun kaget.... Saya mendapati si Petugas Keamanan itu sedang mengambil sekarung kecil sayur sayuran dan diikatkan ke motornya. Petugas itu tanpa merasa bersalah hanya menepuk pundak si pedagang Sayur dan berjalan ke arah pertigaan ramai dekat situ.
Saya terus terang sedikit kesal dengan tindakan seperti pungli. Tanpa basa basi, Saya dekati Si pedagang sayur dan Saya tanyakan mengapa dia mau diperlakukan seperti itu. Si Pedagang Sayurpun hanya tersenyum dan meminta Saya untuk memperhatikan pertigaan tempat si Petugas itu mengatur jalan.
Sayapun lalu memperhatikan secara dekat. Dan Saya kaget apa yang ternyata dia lakukan. Dia memberhentikan pengendara motor yang berboncengan tanpa menggunakan helm. Dia bilang dia minta STNK pengendara itu dan minta agar pengendara itu pulang mengambil helm dan kembali lagi untuk ambil stnknya. Saya tertegun.... Ternyata dia selalu melakukan itu.
Dan saya kembali ke pedagang sayur tersebut dan menanyakan mengapa di pedagang sayur itu memberikan sayurnya? Pedagang itu bercerita bahwa beberapa bulan lalu dekat pertigaan itu kalau pagi banyak pedagang sayur yang berjualan di pinggir jalan dan membuat macet jalanan. Pernah dulu ditertibkan oleh petugas pemda namun pedagang itu balik lagi karena caranya kasar dan mengusir. Namun petugas keamanan inilah yang pagi2 aubuh datang membawakan sebungkus gorengan dan sebotol kopi... Pedagang sayur itu diajak ngobrol sambil diberitahu kalau pas dia jaga nanti jangan dagang dijalan itu. Petugas itu tidak akan menertibkan katanya dan hanya minta tolong sambil ngopi pagi sama sama. Pedagang sayur itulah yang satu satunya mendengarkan nasihat si petugas karena merasa si petugas menegur dengan cara yang sangat simpatik. Ahirnya memang terjadi pembersihan disana dan semua pedagang yang tidak mengindahkan aturan, gerobaknya diangkat petugas.
Pedagang tersebut sangat simpati kepada petugas keamanan itu. Dan saya penasaran dan kembali ke apotik untuk menanyakan tentang hal yang sama. Ternyata saya mendapati cerita bahwa suatu hari ada seorang pasien yang ingin menebus obat namun minta obatnya diantar ke rumah. Saat itu hari hujan dan petugas antat obat tidak ada. Si petugas keamanan itu membantu. Saat hujan dia antarkan obat itu dan ternyata itu obat panas untuj anaknya yang memang sedang panas tunggi. Si penebus obat sangat berterima kasih dan karena sinpetugas keamanan tidak minta imbalan apapun, maka si penebus obat bilang kalau si petugas keamanan butuh obat tinggal ambil saja di apotik dan dia yang akan bayar. Namun hebatnya obat yang diambil sesalu obat generik untuk membantu orang lain lagi dan si petugas selalu minta ijin apabila mau tebus obat.
Sifat simpatik seperti ini yang menyebabkan datangnya rejeki yang sangat berlimpah. Jika saja orang orang seperti ini bisa menjadi pemimpin kita dan atau kita tiru, amanlah lingkungan kita. Mari kita sharing cerita ini.












